JAWABAN DAN TINDAK LANJUT KASUS PRODUKSI DENGAN VARIASI BANYAK
KONSEP TOYOTA PRODUCTION SYSTEM (TPS)
Melanjutkan kasus produksi dengan variasi banyak pada sub proses instrument panel.
Artikel pada : https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/6169344243595797605
Dan materi presentasi pada https://youtu.be/dSIs8j1xeLc
Gejala (Fenomena) yang muncul karena menerapkan balancing (meratakan) proses adalah area part penyusun produk yang sangat besar. Area yang besar untuk menyediakan part penyusun semua proses. Dengan area yang luas akan menimbulkan kesulitan dalam mencari , melakukan verifikasi part nya sesuai dengan variant dan mengambil part. Langkah menjadi banyak dilakukan dan menjadi waste. Kemungkinan terjadinya kecelakaan meningkat. Kemungkinan part salah dipasang tidak sesuai dengan variant produk juga naik. Secara key performance indicator (KPI) Safety, Quality, Productivity dan Cost terpengaruh buruk.
Toyota menjalankan strategi memandang problem tertulis di atas sebagai fenomena , gejala bukanlah masalah sebenarnya (real problem). Masalah sebenarnya dirumuskan sebagai sub proses Instrument Panel yang bagian dari proses utama antara added value dengan waste menjadi satu. Jelas dasar Lean Thinking digunakan untuk merumuskan masalah. Alih alih melihat gejala sebagai masalah, Toyota menggunakan filosofi lean sebagai cara merumuskan masalah. Validitas real problem tepat dirumuskan adalah ketika real problem diatasi gejala gejala yang ada lenyap. Metafora real problem sebagai penyakit dan suhu tinggi, mual, tidak enak badan yang semua itu disebut denagn keluhan sebagai gejala sangat tepat.
Ketika penyakit diobati semua keluhan juga lenyap. Beda ketika suhu tinggi diberikan obat penurun panas, rasa mual dan tidak enak badan masih dirasakan.
Dengan memisahkan waste dimana kebanyakan adalah proses menyediakan part yang sesuai dengan variant unit yang ada dalam proses dalam area kerja terpisah.
Area ini dikenal dengan Jyunbiki di Toyota. Memastikan operator di Jyunbiki tepat menyiapkan part sesuai variant produk dilakukan dengan membuat daftar part yang beda untuk variant produk dan informasi dari urutan produk masuk pada proses utama ke area Jyunbiki.
Penerapan Jyunbiki adalah contoh kasus Toyota menerapkan Just In Time (JIT). Dengan memisahkan waste dari proses utama, performance proses utama meningkat dalam Safety, Quality, Productivity dan Cost. Gejala gejala yang terungkap pada awal kasus hilang setelah real problem tertangani.
Materi presentasi ada di https://youtu.be/UZeC4_c6EJY
Kiranya memberikan manfaat.
Komentar
Posting Komentar