MASALAH YANG BUKAN MASALAH

TOYOTA PRODUCTION SYSTEM (TPS)

 

 


Toyota sering menggunakan konsep yang kelihatan berlawanan dengan pandangan umum. Berpikir secara “out of the box” istilah keren nya. Bukankah Toyota setia terhadap filosofi dan berpikir dalam jangka panjang? Memang tidak salah pernyataan tersebut. Toyota merumuskan konsep nya dengan kesetiaan terhadap filosofi perusahaan dan tidak terjebak mencari keuntungan jangka pendek.

 

Masalah yang bukan masalah bahkan diterapkan dalam countermeasure suatu masalah. Studi kasus “ Foreman membaca koran saat jam kerja” pada https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/6064500606557372119

dan

https://youtu.be/YxjR_DzhYC8

Serta studi kasus “SEDIKIT MENGHASILKAN BANYAK” artikel ada di https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/4418346389918213986

 

Presentasi ada di https://youtu.be/jGcAOyRQ6wM

 


menjelaskan dalam tindakan perbaikan (countermeasure) sadar dan paham sedang memberikan masalah baru. Mengapa masalah? Karena masalah didefinisikan sebagai what actually happened (actual yang terjadi) lebih buruk (bisa lebih tinggi atau lebih rendah tergantung spesifikasi) dari what should be happened (apa yang seharusnya terjadi). Toyota merdefinisi ini bukan masalah melainkan “failure” (kesalahan). 

 


Failure didefinisikan adalah kesalahan yang disadari akan memberikan umpan balik ke system secara keseluruhan. Toyota sadar dan paham dengan system nya. Sistem yang telah diterapkan, dievaluasi dilakukan pengulangan tetap memerlukan umpan balik. Umpan balik diyakini dapat membuat system lebih sempurna.

 

Kasus “Foreman membaca koran” masalah yang dianggap failure adalah turunnya performance karena kekurangan 1 orang. Masalah ,Analisa dan tindakan perbaikan untuk kasus semacam ini jamak dan rutin dilakukan, sehingga Toyota bisa melihat “cerita” apa yang akan muncul. Plant Manager juga mereview kekuatan area tersebut sebelum melakukan tindakan. Demikian juga untuk kasus “SEDIKIT MEMBERIKAN BANYAK”, masalah yang ada karena countermeasure adalah sama apabila tidak dikatakan mirip. Toyota sadar , paham bahkan yakin sumber daya yang ada sanggup mengatasi masalah tersebut. Alih alih menganggap sebagai masalah, hal itu dianggap sebagai failure.

 


Terakhir dan terpenting adalah pertanyaan apa yang menyebabkan timbulnya masalah terbesar pada kasus “Foreman membaca koran”? Merasa tidak mempunyai masalah menurut Toyota adalah masalah terbesar. Jadi bisa ditarik kesimpulan “tidak ada” masalah adalah pencetus munculnya masalah terbesar. Dalam persepsi lain Plant Manager telah membantu Foreman dengan “menyumbang” masalah. Kaizen diyakini Toyota sebagai pilar pendukung TPS. Kembali lagi Toyota setia terhadap nilai filosofi perusahaan dan tujuan jangka panjang.

 

Materi presentasi ada di 

https://youtu.be/OXV7XNPgkao

 

 

 

 

Kiranya memberikan manfaat.

 

 

 

Djuned Wikanto

wikantodjuned@gmail.com

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini