ONE PIECE FLOW
ALIRAN PROSES TERHUBUNG CONTINOUS
KONDISI IDEAL
Saat Taiichi Ohno mengemukakan konsep One Piece Flow, telah menyadari konsep ini merupakan proses ideal, rentan dan dalam pelaksanaannya ada yang tidak praktis.One piece flow memaksa problem muncul dan menjadi urgent untuk mengatasi masalah.
Metafore kapal berlayar di antara puncak puncak karang dengan level permukaan air laut contoh yang tepat untuk menggambarkan mengenai One piece flow. Toyota Production System tetap menjadikan one pieces flow walaupun ideal adalah acuan untuk proses yang ada di Toyota.
Lean Thinking dengan dasar fioosofi menghilangkan waste adalah pendorong Toyota untuk menerapkan konsep ini.
Proses tradisional di luar Toyota tanpa disadari menerapkan filosofi mencapai cost per unit yang rendah. Ada rasa tidak nyaman dan kekhawatiran berlebih untuk bisa memenuhi permintaan pelanggan. Masalah yang menjadi hambatan dengan konsekuensi menghentikan jalur proses menjadikan produksi berlebih saat ada kesempatan sebagai kompensasi.
Over production adalah waste paling buruk. Ini menjebak proses tradisional.
Tujuan mendapatkan cost per unit rendah tidak tercapai karena overproduction memicu waste lainnya. Toyota mengingatkan untuk menjadikan menghilangkan waste sebagai tujuan dengan cost per unit cuma bonus ketika tujuan tercapai.
Studi kasus#1 “Sedikit menghasilkan Banyak” merupakan contoh kasus hasil buruk dari over production. Studi kasus#1 bisa dilihat pada https://youtu.be/jGcAOyRQ6wM dan dibaca pada artikel https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/4418346389918213986
Jebakan menerapkan one piece flow adalah ingin menerapkan one piece flow apapun harga yang harus ditanggung, jadi one piece flow sebagai tujuan bukan menghilangkan waste. Jebakan ini ada di studi kasus “Menerapkan belum pada saat nya” yang merupakan jebakan#1. Artikel ada di https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/4149394555265838711
Dan presentasi https://youtu.be/7n_bLWLTHSQ
Jebakan#2 “Sebanding atau tidak?” bisa dibaca https://www.blogger.com/u/1/blog/post/edit/5498702556483014799/950727687039233911
Dan dilihat pada https://youtu.be/DlYfY4r78KI
Toyota Production System menggunakan pemicu untuk proses mengalir one piece flow dengan konsep Pull System. Agreement antara 2 pihak penyuplai / penyalur dengan customer / penerima dibuat dengan alat pengendali visual yang jelas dan ditepati pelaksanaannya. Kecenderungan menutupi masalah dengan membuat stock untuk buffer harus dipahami. Dalam kondisi memaksa buffer stock harus ditentukan limitnya. Terpenting proses perbaikan sistematis terhadap keberadaan buffer stock walaupun kecil tetap dilakukan secara bertahap, terus menerus dan berkelanjutan.
Presentasi bisa dilihat pada
Kiranya memberikan manfaat.
Djuned Wikanto
Komentar
Posting Komentar