KAPAN PROGRAM KAIZEN DILAKUKAN?

PERTIMBANGAN DAN PERSYARATAN DALAM MENEMTUKAN SAAT TEPAT

MELUNCURKAN PROGRAM KAIZEN

TOYOTA PRODUCTION SYSTEM

 

Berdasarkan pengalaman dalam menerapkan Toyota Production System pada industry yang mirip. Merasakan bahwa Kaizen adalah program sederhana dan mudah penerapannya secara alami di Toyota dengan memberikan bukti nyata hasil yang sangat significant adalah godaan banyak perusahaan meniru untuk implementasi. Tidak menyadari akan situasi dan kondisi perusahaan yang meniru.

 

Tidak menyadari bahkan Ohno telah menyatakan bahwa Kaizen hendaknya dilakukan saat kondisi perusahaan sedang baik.

Secara keras Ohno mengibaratkan ketika kondisi perusahaan tidak baik, melakukan Kaizen sebagai jantung pilar Toyota Production System (lean) bukannya menghilangkan lemak (kolesterol) tetapi merupakan tindakan memotong / melakukan amputasi otot.

 

Melihat Toyota Production System (TPS) House, terlihat peran vital Kaizen dalam TPS House

Kaizen persis di posisi center dari TPS House, menjadi jantung nya TPS tapi perlu melihat pondasi TPS House. Di pondasi ada filosofi perusahaan,5S dan Visual Management yang mendukung proses stabil.

Tepat seperti apa yang dikemukakan Ohno Kaizen berada pada level yang berbeda dengan problem solving. Problem solving masih dalam tahap melakukan upaya untuk menjaga performance melebihi standard. Kaizen adalah proses menantang diri sendiri dengan “sengaja” menaikkan target sehingga muncul problem dan melakukan improvement untuk mengatasi problem.

Ada satu masalah besar bila operasi stabil dan nyaman dengan kondisi ini. Akan muncul masalah terbesar!! Merasakan tidak ada masalah merupakan masalah terbesar.

 

Jadi kapan waktu yang tepat? Seperti dilematis, terlalu cepat menderita terlambat muncul masalah terbesar.

 

Pertimbangan menentukan saat yang tepat untuk meluncurkan program Kaizen.

Ohno mengatakan saat kondisi perusahaan baik dari sisi finansial dan profit adalah waktu yang tepat. Tetapi menurut pengalaman saya juga harus mempertimbangkan dengan memahami situasi pada saat itu. Seperti Practical Problem Solving, memahami situasi saat itu dan mendefinisikan true problem adalah fase awal yang harus dilakukan dengan teliti dan hati hati.

Pertimbangan kestabilan operasi adalah factor kedua dalam menentukan saat tepat. Bagaimana supaya operasi terjaga stabil? Pertanyaan bagus untuk diteliti. Faktor penyusun operasi stabil harus ada dan terjaga sehingga mudah untuk menjadikan operasi stabil.

Terakhir dan tidak kalah penting adalah system yang ada di Toyota. Ketika menangani problem dengan memilih focus pada tema yang memberikan hasil significant dan menggunakan prinsip leverage effect dengan memberdayakan semua anggota organisasi di semua level. Sehingga role dan tanggung jawab pada management atas sampai bawah jelas dan mudah untuk menemukan pembagian problem solving pada level maintenance-kaizen ataukah inovasi.

 

Presentasi secara lengkap bisa dilihat pada https://youtu.be/8_XNYEDDILE

 

 

 

Kiranya memberikan manfaat.

 

 

Djuned Wikanto

wikantodjuned@gmail.com

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini