SMED (SINGLE MINUTE EXCHANGE FOR DIES)
QUICK CHANGE OVER
PADA TOYOTA PRODUCTION SYSTEM
Toyota pada tahun 1950 bukanlah perusahaan dengan kekuatan finansial sebesar saat ini. Berbeda dengan GM dan Ford yang menikmati kemewahan dalam order dengan volume besar dan variasi produk sedikit. Ini yang mendorong konsep efisiensi pada mass production, produksi secara massal. Dipengaruhi juga saat melakukan pergantian model memerlukan waktu change over bahkan sampai belasan jam. Toyota cuma mampu menggunakan mesin yang bersifat “common” bukan “dedicated” untuk model variant tertentu. Ditambah dengan order dalam volume kecil, mau tidak mau memaksa untuk memperhatikan waktu set up / change over. Ini merupakan latar belakang artikel dengan tema seperti pada gambar di bawah ini.
Konsep produksi massal dengan menggunakan lot besar ada resiko menciptakan waste inventory bahkan waste over production.
Dan ada kendali lain untuk mass production ketika menghadapi one time order serta ada kemungkinan repeat order volume kecil karena segmen market yang sedikit, mau tidak mau memaksa untuk melakukan Kaizen pada waktu set up,
Toyota melakukan dengan membeli mesin yang waktu set up nya relative cepat. Dengan Yoko Tenkai dan menggunakan Job Methode Training Within Industry (JM TWI) dengan Eliminate,Combine,Rearrange dan Simplify melakukan Kaizen mempercepat waktu change over sehingga ada pada 1 digit menit maka diberi nama Single Minute Exchange for Dies.
Secara step SMED dilakukan dengan
Stage 1 Memisahkan activity internal dengan eksternal
Stage 2 Convert internal menjadi eksternal
Stage 3 Streamline semua hal
Teknik yang digunakan dalam implementasi secara lengkap ada pada presentasi https://youtu.be/8dZ4cY7FhBM
Effect setelah penerapan SMED ialah:
Result utama : Waktu change over berkurang sangat significant.
Ini penting bagi Toyota yang menerapkan Heijunka sehingga produksi berjalan dengan fleksibel, tetapi juga sangat penting untuk mendukung pilar TPS yaitu Just In Time (JIT). JIT adalah masalah supply chain. Toyota memandang supplier sebagai bagian dari supply chain sebagai partner. Sangat wajar dan umum Toyota membantu partner nya dalam membuat produksi yang fleksibel dengan menerapkan SMED sebagai suatu yang mau tidak mau menjadi keharusan.
Ada video yang menarik untuk dilihat, salah satu contoh SMED pada pit stop Formula 1
Kiranya memberikan manfaat.
Djuned Wikanto
Komentar
Posting Komentar