KANO MODEL
PENGGUNAAN PENGEMBANGAN PRODUK
Produk atau service / layanan jasa hendaknya mengetahui apa yang customer / pelanggan inginkan untuk menjaga produk / service yang tetap bertahan digunakan oleh pelanggannya. Voice of Customer sering digunakan untuk mendefinisikan apa yang customer inginkan. Kano model adalah salah satu bentuk dari Voice of Customer.
Memenuhi kepuasan pelanggan adalah salah satu tujuan dari Lean Manufacturing (memberikan added value dari persepsi customer)
Model ini dikembangkan oleh Noriaki Kano (Tokyo University Science) tahun 1984
Pada Kano model dikenal dengan istilah Kano Diagram untuk menggambarkan relasi antara performance produk atau jasa dengan kepuasan pelanggan.
One Dimentional : kepuasaan pelanggan meningkat seiring dan sebanding dengan performance (ketersediaan feature ataupun layanan service
Must Be : feature ataupun layanan standard dimana ketidaktersediaan akan menjadikan ketidakpuasaan pelanggan
Attractive : Feature / service yang melampaui harapan pelanggan , pelanggan tidak sadar bila ada ketersediaan feature / layanan ini. Sering disebut memberikan efek “wow”.
Indifferent : Ketersediaan feature / layanan service tidak memberikan pengaruh terhadap kepuasaan pelanggan
Reverse : Feature / layanan yang tidak diinginkan oleh customer, ketersediaan membuat pengaruh buruk terhadap kepuasan pelanggan.
Yang perlu jadi catatan dan garis bawah besar adalah fakta bahwa hasil survey atau angket yang membentuk diagram Kano bersifat dinamis. Artinya dengan berjalannya waktu akan berubah , terutama kategori Attractive bisa menjadi feature standard karena pesaing / competitor meniru dengan menyediakan hal yang sama. Kategori Attractive berubah menjadi Must Be
Pada survey diberikan pernyataan berpasangan antara penyediaan feature/layanan dan ketidak tersediaan, dan terbentuk table untuk menentukan kategori attribute / feature.
Dengan:
Q- Questionable
A-Attractive
R-Reverse
O-One Dimentional
R-Reverse
Hasil survey diolah dengan prinsip Blauth’s formula
Untuk menentukan attribute dalam kategori apa.
Rata rata satisfaction maupun dissatisfaction ditentukan dengan rumus
Sehingga terbentuk table
Grafik dengan 4 area dapat dibuat
Action mengikuti hasil survey menggunakan strategi
Pengujian dilakukan menggunakan konsep validitas dan realibilitas
Dan uji dilakukan mengikuti kaidah : R hitung > R Tabel
Sedangkan realibilitas menggunakan Cronbach Alpha
Dengan judgement:
Cronbach Alpha > 0,6 survey / angket dinyatakan konsisten dan realibel
Materi presentasi bisa dilihat pada:
Kiranya memberikan manfaat
Djuned.wikanto@hanamaster.co.id
Komentar
Posting Komentar