BASIC RULE KAIZEN-GENBA
GENBA MANAGEMENT
Genba (tempat sebenarnya proses terjadi) yang menjadi pusat dari customer satisfaction dan secara managerial selalu dilihat dalam operasional harian haruslah mempunyai mindset untuk Kaizen.
Dalam Genba Management ada basic rule yang mendasari.
-Membuang cara berpikir kaku.
Sering dalam praktek Genba jawaban mengenai pertanyaan mengapa proses dilakukan secara A adalah semacam tradisi dengan jawaban dari dulu memang seperti itu adanya. Kaizen yang didefinisikan sebagai proses perbaikan kecil secara sistematis tapi dilakukan secara terus menerus mendobrak pemikiran kaku , memacu terjadi nya perbaikan perubahan sekecil apapun tetapi terus menerus sehingga bersifat dinamis
-Berpikir How to do
Membuat pemilik proses untuk berpikir bagaimana mengubah ide menjadi sesuatu yang bisa diimplementasikan
-Tidak membuat alasan
Sering sebuah penyimpangan “diizinkan” karena prasyarat tertentu yang sebenarnya adalah alasan mengapa tidak bisa menjalankan sesuai standard. Sering orang yang sudah lama masuk dalam system di Genba menjadi terbiasa dengan penyimpangan terhadap standard dan memaklumi penyimpangan ini. Ide ide untuk kaizen sering muncul dengan system menggunakan Ohno cycrcle di samping proses di Genba
-Tidak mencari kesempurnaan.
Terkadang karena obsesi untuk sempurna sebuah ide tidak pernah dijalankan. Kaizen Cuma menuntut perbaikan kecil secara sistematis.
-Betulkan pada saat terjadi kesalahan atau penyimpangan pada saat awal
Genba juga menjadi cara untuk control mengendalikan proses sesuai standard. Bila ditemukan terjadi penyimpangan pada saat awal bisa dibetulkan kembali ke standard. “Pembiaran” penyimpangan dengan berbagai alasan akan seolah olah membuat penyimpangan sebagai standard.
-Jangan menggunakan uang pada Kaizen
Slogan ini untuk tidak menjadikan perbaikan harus memerlukan cost. Pada prakteknya ketika ada ide perbaikan selalu menggunakan opsi alternative (always more than one solution) dimana opsi alternative salah satu parameter untuk proses pemilihan sebagai opsi terbaik adalah Cost
-Kebijakasanaan muncul saat ada masalah sulit
Sering dalam kompleksitas masalah ditemukan kebijaksanaan karena ada nya refleksi terhadap perbaikan masalah.
-Menggunakan 5Why dalam problem solving
Menjadi pedoman standard pemecahan masalah dalam menemukan root cause dengan 5 Why.
-Menggunakan brainstorming
Salah satu metode untuk mengumpulkan ide setiap anggota dan mulai melakukan pendekatan untuk mencapai konsensus
-Kesempatan melakukan Kaizen tidak terbatas
Sebagaimana mencapai obsesi kesempurnaan sebenarnya adalah batas maya yang tidak pernah dicapai. Artinya selalu ada kesempatan untuk melakukan perbaikan.
Kiranya memberikan manfaat.
Link presentasi
Djuned Wikanto


Komentar
Posting Komentar