Studi terbaru mengungkap bahwa singa gunung (Puma concolor) di wilayah Greater Los Angeles mengubah pola aktivitas mereka menjadi lebih nokturnal untuk menghindari interaksi dengan manusia. Aktivitas seperti hiking, lari, dan bersepeda yang kian meningkat di habitat mereka mendorong perubahan ini. Secara alami, singa gunung aktif saat senja dan fajar, tetapi mereka kini beralih ke malam hari di area dengan tingkat aktivitas manusia yang tinggi. Penyesuaian ini mencerminkan upaya mereka untuk beradaptasi demi hidup berdampingan.

Penelitian yang melibatkan 22 singa gunung di sekitar Pegunungan Santa Monica menunjukkan bahwa perubahan perilaku ini didorong oleh kebutuhan untuk menghindari manusia. Temuan ini sejalan dengan penelitian global yang menunjukkan bahwa banyak mamalia menjadi lebih aktif di malam hari akibat tekanan aktivitas manusia. Bahkan, suara manusia saja cukup untuk mengurangi aktivitas predator ini, menunjukkan ketakutan mendalam yang diwariskan dari konflik historis dengan manusia.

Meski adaptasi ini memungkinkan coexistence, singa gunung tetap menghadapi tantangan berat, termasuk jalan raya yang sibuk, kebakaran hutan, racun rodentisida, dan habitat yang terfragmentasi. Aktivitas rekreasi manusia menambah tekanan dengan memengaruhi energi yang diperlukan untuk berburu dan bertahan hidup. Namun, studi ini menunjukkan bahwa fleksibilitas singa gunung menjadi kunci dalam menjaga keseimbangan ekosistem di tengah tantangan modern.

 

 

Djuned Wikanto

wikantodjuned@gmail.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini