PT PLN (Persero) mengungkapkan potensi besar energi nuklir di Tanah Air. Dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034 yang baru dirilis, tercatat sekitar 24.112 ton uranium dan thorium ditemukan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Bahan baku ini berpotensi digunakan sebagai sumber energi primer bagi Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN), meski implementasinya masih menunggu kebijakan pemerintah dan studi kelayakan.

Sejalan dengan program transisi energi bersih, PLN berkomitmen mengembangkan pembangkit rendah emisi lewat Accelerated Renewable Energy Development (ARED). PLTN disebut sebagai salah satu opsi penting untuk menyediakan listrik baseload tanpa emisi gas rumah kaca, mendukung target dekarbonisasi nasional. Selain itu, penggunaan hidrogen hijau juga mulai dipertimbangkan sebagai pengganti bahan bakar fosil.

Keseriusan pengembangan energi nuklir di Indonesia makin nyata setelah Kementerian ESDM menerbitkan Keputusan Menteri No. 85.K/TL.01/MEM.L/2025 tentang Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional. Dengan cadangan bahan baku yang melimpah, mungkinkah era energi nuklir di Indonesia segera dimulai?

 

 

Djuned Wikanto

wikantodjuned@gmail.com

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini