Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa beras, rokok, dan kopi sachet menjadi penyumbang utama garis kemiskinan di Indonesia per Maret 2025. Beras memberikan kontribusi terbesar terhadap garis kemiskinan, yaitu 21,06% di perkotaan dan 24,91% di perdesaan. Rokok kretek filter berada di posisi kedua dengan kontribusi 10,72% di perkotaan dan 9,99% di perdesaan, bahkan lebih tinggi dibandingkan bahan pokok lain seperti telur dan daging ayam. Sementara itu, kopi sachet juga masuk 10 besar penyumbang garis kemiskinan, menunjukkan tingginya konsumsi produk tersebut di masyarakat.

Untuk komoditas non-makanan, biaya tempat tinggal menjadi penyumbang terbesar, yaitu 9,11% di perkotaan dan 8,99% di perdesaan, diikuti oleh bensin sekitar 3%. Garis kemiskinan sendiri adalah batas minimum pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan dasar, yang jika tidak terpenuhi, seseorang dikategorikan miskin. Per Maret 2025, garis kemiskinan nasional ditetapkan sebesar Rp609.160 per kapita per bulan, dan besarannya bervariasi antar daerah tergantung biaya hidup lokal.

 

 

Banyak pro kontra dalam mendefinisikan sesuatu, tapi bagaimanapun definisi secara jelas tetap diperlukan!

 

Djuned Wikanto

wikantodjuned@gmail.com

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini