Setiap gagasan besar sering kali lahir di tengah skeptisisme. Tahap pertama dari kebenaran adalah ejekan; orang menertawakan hal-hal yang belum mereka mengerti. Keanehan dan ketidaksesuaian dengan pandangan umum membuat ide itu tampak lucu atau mustahil. Saat itulah kesabaran dan keyakinan pemikir diuji, karena ejekan bisa melemahkan tekad jika hati tidak kuat.
Tahap kedua muncul ketika gagasan mulai menantang sistem lama dan menimbulkan perlawanan. Kebenaran yang sebelumnya diremehkan kini ditentang dengan keras oleh mereka yang merasa terancam atau tidak siap menerima perubahan. Perdebatan dan pertentangan ini sering menimbulkan konflik, karena ide yang benar biasanya memaksa manusia melihat kenyataan yang tidak nyaman. Di sinilah keberanian intelektual menjadi penentu apakah kebenaran dapat bertahan atau lenyap di tengah pertentangan.
Akhirnya, setelah melewati ejekan dan perlawanan, kebenaran diterima sebagai fakta yang jelas dan tidak terbantahkan. Waktu, bukti, dan kesabaran membuat ide itu bersinar, dan orang-orang mulai mengakui nilainya. Proses ini mengajarkan bahwa penerimaan masyarakat terhadap hal baru tidak instan; setiap kebenaran membutuhkan perjalanan panjang sebelum menjadi bagian dari kesadaran kolektif. Kesabaran dan keyakinan menjadi kunci untuk melihat ide yang benar akhirnya menang.
Gagasan besar jarang disupport saat ide muncul, diperlukan perjuangan keras untuk mewujudkan gagasan besar.

Komentar
Posting Komentar